Strategi Perencanaan Pemotretan



Disingkat TEGIRENPEM,(ignore me, jarke wae, suka suka gw) disini saya akan menulis bagaimana seorang Himbol melakukan perencanaan, Apakah saat pra MOTRET perlu dilakukan perencanaan?, saya jawab PERLU, sangat perlu. Bahkan sebuah negeri kepulauan di utara sana pun punya "rencana", (even their planning is not to have a plan it self).Supaya mempermudah saya kasih contoh kasus + ilustrasi yang Himbol buat sendiri.


Baiklah, sebelum melihat gambar diatas, saya dihadapkan pada sebuah kasus yg berbunyi "Hei Mbol, Himbol, buatlah sebuah ilustrasi penderitaan seseorang, dimana orang tersebut seorang pesakit, yang mau tak mau harus minum obat, entah sampai kapan". Dari kasus diatas saya merangkai rangkai imajinasi dikepala, aspek apa yang mencerminkan, mengindikasikan kondisi diatas ya?. Hal pertama yang saya lakukan:

1. Cari ispirasi, cara termurah bagi saya adalah internet, disini surganya informasi digital. Saya masuk ke thread thread galau, tentang penderitaan orang,seberapa putus asanya mereka, apa yang mereka lakukan saat putus asa, adakah kondisi yang mirip dengan case saya diatas. Setelah beberapa klik kanan dan kiri, akhirnya saya dapat sebuah kasus, dimana seorang manusia yang sakit keras, dia minum obat bukan untuk sembuh, melainkan hanya untuk mengurangi sakit yang dia alami, speechless.Sakit apaan tuh? haha , kalian cari sendiri aja. OK ispirasi uda dapet.NEXT.

2.Persiapkan alat alat penunjang eksekusi. Setelah dapat ispirasi, saya membutuhkan obyek guna mewujudkan ispirasi diatas. Dari maya untuk menjadi Nyata. Pada kasus diatas saya menyaipkan, butiran obat (sebagai ilustrasi si pasien), lampu pijar (penderitaan yang beliau hadapi), benang (untuk menggantung si obat), dan gelas (tempat si obat berpijak), tripod, kamera (gile lho kaga pake kamera). Simple bangetkan, piece of cake. Tinggal mampir ke dapur, kantin, minta emak obat sakit kepala, ato obat diare ato apa aja, gelas, lampu tinggal ambil aja keatas kamar ente, panjat bentar kan gampang :D. Peralatan siap. NEXT.



3.Eksekusi. Ditahap ini kita ditantang untuk merangkai, mewujudkan. Disini juga kita diuji apakah proses perencanaan kita gagal atau berhasil.Back to topik, saya atur posisi si obat, baik itu menggantung dengan benang, berdiri diatas gelas, lampu dinyalakan, tombol shuter ditekan. Bahkan 1 detik sebelum shuter ditekan kita juga dihadapkan pada perencanaan perencanaan kecil. Bagaimana kita mengemas, mengkomposisi, dimana posisi obyek, dimana posisi backgroud, foreground. Dan akhirnya "cekrek".NEXT.

4. Finishing touch. Saatnya kita bersih bersih digital, pake sapu digital, kemoceng digital, penghapus digital dll. Kita apus benang yg menyangga si obat melayang, kita rapiin, kita crop, kita atur pencahanyaan, pewarnaan.Oiya saya pakai Sotosop buat finishing ini. Dan misi selesai.



Dari ilustrasi yang saya buat diatas, saya berharap dapat mengkomunikasikan pesan yang tersirat didalamnya. Saat ada sesorang yang bertanya, "iku maksude pie mbol?" (itu maksud gambarnya apa Mbol), "Heeeh, ente kaga nangkep apa maksudnya?", "kaga Mbol, ane lagi ga galau"," Hmm shit happen everyday", baiklah kisanak silahkan mapir kesini Jasa Edit Foto Himbol. Eh sori , maksudnya ini.

Maksud gambar diatas adalah, sesosok Hero,pejuang untuk sembuh (saya lambangkan dengan obat dengan jubah terbang). Dia terus mencoba, untuk terbang, meski dia tau berhadapan dengan panasnya matahari yang membakar, dia tetap MENCOBA.


 

0 comments:

Post a Comment